Profil Desa Banjar

Ketahui informasi secara rinci Desa Banjar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Banjar

Tentang Kami

Desa Banjar, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, merupakan desa yang menonjol dengan kekayaan seni dan budaya tradisionalnya. Terletak di lereng Gunung Sindoro, desa ini menjadi pusat bagi berbagai kesenian, mulai dari tari-tarian hingga kerajinan alat

  • Pusat Seni dan Budaya Tradisional

    Banjar dikenal sebagai rumah bagi berbagai kesenian tradisional, seperti tari, seni selawat Jawa, rebana, dan seni ayun-ayun. Warisan budaya ini bukan hanya dipentaskan saat acara tertentu, melainkan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas desa.

  • Sentra Kerajinan Alat Musik Gamelan dan Topeng

    Desa ini memiliki keahlian khusus dalam kerajinan alat musik gamelan. Keberadaan pengrajin gamelan seperti Bapak Kuat Sigir dan pengrajin topeng menunjukkan kekayaan ekonomi kreatif yang berakar dari seni budaya lokal.

  • Potensi Pertanian dan Dataran Tinggi

    Berada di dataran tinggi, Desa Banjar memiliki lahan yang subur. Hal ini mendukung mayoritas penduduknya yang berprofesi sebagai petani sayuran. Sektor pertanian menjadi penopang ekonomi utama desa, melengkapi potensi yang ada di bidang seni dan budaya.

XM Broker

Desa Banjar, yang terletak di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang kaya akan warisan seni dan budaya. Keberadaannya di lereng selatan Gunung Sindoro memberikan lanskap alam yang subur dan sejuk, membentuk karakter masyarakat yang erat dengan tradisi. Desa ini tidak hanya dikenal sebagai lumbung pertanian, tetapi juga sebagai pusat berbagai kesenian tradisional dan kerajinan tangan yang menjadikannya unik di antara desa-desa lain di sekitarnya. Dengan potensi yang dimiliki, Desa Banjar berupaya untuk mengembangkan diri sebagai desa wisata seni dan budaya yang berkelanjutan.Secara geografis, Desa Banjar merupakan salah satu desa dengan luas wilayah terkecil di Kecamatan Kertek, yaitu sekitar 96,74 hektar. Desa ini memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, cocok untuk pertanian. Lokasinya yang strategis membuat jarak tempuh dari Desa Banjar ke pusat Kabupaten Wonosobo sekitar 9 km. Adapun batas wilayah Desa Banjar berbatasan dengan desa lain. Di utara, berbatasan dengan Desa Candiyasan. Di timur, berbatasan dengan Kelurahan Kertek. Di selatan, berbatasan dengan Desa Karang Sari. Di barat, berbatasan dengan Desa Purwojati. Jumlah penduduk desa ini, menurut data terbaru, ialah 3.450 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 35 jiwa per hektar. Kondisi ini mencerminkan dinamika masyarakat yang hidup dalam harmoni antara kegiatan pertanian dan pelestarian budaya.

Merajut Ekonomi dari Warisan Budaya dan Kerajinan Lokal

Potensi utama yang menonjol di Desa Banjar yaitu bidang seni dan budaya. Desa ini menjadi tempat bagi berbagai kesenian yang terus dilestarikan secara turun-temurun. Beberapa di antaranya meliputi seni tari tradisional, seni selawat Jawa, seni rebana, serta seni ayun-ayun. Kesenian ini tidak hanya dipentaskan pada acara-acara besar, tetapi sudah menjadi identitas warga yang mempererat tali persaudaraan. Berbagai lembaga seni di desa aktif mengadakan pelatihan dan pertunjukan, menjamin bahwa warisan budaya ini tidak akan hilang ditelan zaman.Selain seni pertunjukan, Desa Banjar juga memiliki kekayaan kerajinan tangan. Salah satu yang paling dikenal yaitu kerajinan alat musik gamelan. Beberapa pengrajin lokal, seperti Bapak Kuat Sigir, telah lama menekuni pembuatan gamelan, sebuah alat musik tradisional Jawa yang memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat dan pertunjukan. Keahlian ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi sebagian masyarakat. Selain gamelan, terdapat pula pengrajin topeng dan pengrajin alat-alat pertanian yang menunjukkan kreativitas dan keterampilan warga. Dengan adanya keahlian-keahlian ini, Desa Banjar memiliki peluang besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif yang berfokus pada produk-produk budaya.Kepala Desa Banjar, Bapak Syaifudin, beberapa waktu lalu pernah menyampaikan bahwa dunia seni dan budaya di Desa Banjar sangat penting sebagai identitas desa. Beliau mendukung penuh berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan kesenian. Dukungan ini juga datang dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa dari Universitas Sains Al-Qur`an (Unsiq) Jawa Tengah yang mengadakan program penguatan kapasitas. Program tersebut bertujuan untuk melatih warga dalam literasi seni dan budaya, serta membantu mempromosikan Desa Banjar sebagai desa wisata seni budaya. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo juga melihat potensi ini dan menekankan pentingnya strategi pemetaan potensi dan promosi yang tepat agar seni dan budaya lokal bisa menjadi daya tarik wisata.

Sektor Pertanian dan Peluang Masa Depan

Meskipun terkenal dengan budayanya, sektor pertanian tetap menjadi penopang utama ekonomi Desa Banjar. Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada lahan yang subur untuk menanam berbagai jenis sayuran, palawija dan tembakau. Kondisi geografis yang berada di dataran tinggi membuat desa ini memiliki produktivitas pertanian yang tinggi, memasok hasil panen ke pasar-pasar lokal dan sekitarnya.Pemerintah desa, bersama dengan berbagai pihak, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program-program seperti pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, pelatihan literasi seni, dan promosi desa wisata seni budaya, merupakan langkah-langkah nyata untuk menggerakkan roda ekonomi desa. Dengan menggabungkan kekuatan tradisi, kreativitas, dan potensi alam, Desa Banjar sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing. Potensi seni dan budaya yang kuat, didukung oleh sektor pertanian yang stabil, menjadikan Banjar contoh ideal bagaimana sebuah desa dapat berkembang tanpa meninggalkan akar identitasnya.